Wednesday, June 26, 2013

RANDOM THOUGHTS #7

Akan ku tinggalkan semua tentangmu
Haru biru masa lalu
Tentang cinta dan tentang kata yang terluka
Sedari ...
Tak ada jawaban dari sebuah kepastian
Hanya keinginan yang tenggelam ditelan perasaan
Seperti semua yang telah terlewatkan
Mungkin masa ini bukan untuk ku
Tapi ku percaya suatu saat nanti kan ku miliki cinta sejati untuk ku
Untukmu dan untuknya

Thursday, June 20, 2013

KEHIDUPAN BARU

Simpan air mata itu
Kegelisahanmu yakinkan berlalu
Berhentilah sejenak untuk melangkah lebih jauh
Tak jua peluh redamkan amarahmu

Lihatlah jalan di samping jurang menuntun
Ketika waktu terus memburu untuk menghukum
Larilah tanpa harus terikat masa lalu
Teruslah berjuang untuk kehidupan yang baru

Biarkan sedih sesal berlalu
Hidup takkan pernah berhenti untuk menunggu
Simpan air mata itu
Dan bukalah lembaran baru

Wednesday, June 12, 2013

CONTOH KASUS HUKUM DAGANG

Analisis Kasus Hukum Merek Dagang

“Mie Sedaap” Vs” Mi Sedaaap”


Mungkin tak banyak yang menyadari bahwa kedua merek tersebut sebenarnya berasal dari perusahaan yang berbeda. Sekilas produk tersebut memang sama, dilihat dari corak dan warna hurufnya pun hampir sama, tetapi setelah diamati terdapat perbedaan penulisan pada kata “sedap” di mana yang satu menuliskan dengan “aa” dan satunya lagi “aaa”.
Produk Mie Sedaap yang pertama, dibawahi oleh perusahaan WINGSFOOD merupakan  produk dengan merk “mi sedap” yang lebih dahulu muncul. 



Sedangkan pesaingnya

CONTOH KASUS PERLINDUNGAN KONSUMEN

Perlindungan Konsumen, Kasus Munir Membayangi Garuda

Ariyanto, Saswitariski, dan Dedi Setiawan GARUDA sepertinya belum bisa lepas dari bayangan tragedi terbunuhnya aktivis hak asasi manusia, Munir, di dalam salah satu pesawatnya. Rabu dua pekan lalu, flag carrier itu dituntut membayar ganti rugi Rp 13,029 miliar oleh Suciwati, istri almarhum Munir. Selain dianggap tidak memberikan perlindungan terhadap hak-hak konsumen, perusahaan penerbangan itu juga dinilai tak memenuhi tanggung jawabnya dalam menjamin keselamatan penumpang.

Seperti diketahui, Munir meninggal dalam perjalanannya menuju Belanda. Ceritanya, dua tahun silam, mantan pendiri dan Ketua LSM Kontras itu hendak melanjutkan pendidikan. Namun, saat di atas Rumania atau dua jam sebelum mendarat di Bandara Schippol, Amsterdam, laki-laki yang juga aktif di lembaga Imparsial itu telah wafat.

Meninggalnya aktivis hak asasi manusia itu lantas memicu kontroversi. Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan oleh tim dokter dari Belanda, kematian itu disebabkan oleh