Lambung dan duodenum adalah bagian dari
organ pencernaan yang erat sekali dengan penyakit maag. Sebagaimana kita
ketahui, sistem pencernaan terdiri dari bermacam-macam organ dari mulut hingga
keluar melalui anus.
Lambung dan duodenum merupakan tempat
mencerna makanan tahap kedua setelah makanan dicerna (dipecah) di mulut. Selain sakit
maag, ada juga gangguan radang pada lambung dan duodenum yang disebut gastritis.
Penyakit maag menyerang sistem
pencernaan
Makanan yang masuk ke lambung akan
dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim pepsin dan renin serta asam lambung
(HCl). Pada orang sehat, terdapat suatu keseimbangan antara enzim dan asam
lambung dengan daya tahan mukosa lambung (lapisan lendir pada lambung). Ini
berarti keberadaan enzim dan asam lambung tidak menimbulkan gangguan pada
lapisan mukosa lambung. Bila terjadi gangguan keseimbangan, maka akan terjadi
kerusakan pada mukosa yang menimbulkan rasa sakit (nyeri). Bila gangguan ini
terjadi terus menerus, maka terjadi luka pada lapisan mukosa lambung. Hal yang
biasa kita kenal sebagai asam lambung, erat kaitannya dengan maag.
Gejala khas pada gangguan di duodenum
adalah nyeri terutama malam hari. Tidak semua penderita maag merasakan adanya
keluhan seperti di atas. Ada juga yang tanpa gejala, tapi tiba-tiba terjadi
muntah darah atau buang air besar dengan darah (biasanya menghitam). Penyakit maag
bisa menyerang siapa saja dan pada semua usia. Karena begitu sering terjadi,
maka penyakit ini termasuk salah satu masalah dalam bidang kesehatan.
Rasa nyeri ini karena maag disebabkan
oleh rangsangan asam lambung terhadap lapisan mukosa lambung, sehingga
ujung-ujung syaraf yang ada padanya lebih peka terhadap rasa nyeri. Rasa nyeri
ini biasanya dirasakan di daerah ulu hati dan terasa jelas. Kadang-kadang juga
dirasakan di dinding dada depan atau bisa juga di punggung. Selain nyeri, rangsangan
asam lambung tadi juga mngakibatkan munculnya rasa mual. Nyeri ini akan terasa
saat lambung kosong dan hilang setelah diisi makanan.
No comments:
Post a Comment