Ini bukan fiksi ilmiah, melainkan fakta: Kini, virus bisa “direkrut” menjadi
pemberantas sel kanker.
Semua berawal dari fenomena aneh yang
ditemukan para dokter dalam pasien kanker mereka. Ketika sang pasien terjangkit
infeksi virus, ia ternyata mengalami kesembuhan sesaat dari kanker. Sel-sel
kanker memang bisa menggandakan diri dengan cepat, tetapi mereka ternyata tidak
sanggup memerangi infeksi virus seefektif sel-sel sehat.
Virus biasa bisa menyerang sel kanker, tetapi
bisa merusak sel sehat. Karena itu, para ilmuwan berusaha menciptakan virus
yang terlalu lemah untuk merusak sel sehat, tetapi sekaligs cukup kuat untuk
menghancurkan sel kanker. Virus yang sudah dimodifikasi ini lantas dimanfaatkan
sebagai terapi pengobatan kanker.
Tidak seperti kemoterapi, yang efektivitasnya
semakin berkurang, virus pembasmi sel kanker bisa menggandakan diri dalam tubuh
dan meningkatkan kekuatan. Selain menyerang juga menghasilkan respons imun yang
membidik tumor.
Satu contoh adalah virus JX-594,
yang telah diuji terhadap pasien kanker hati tingkat lanjut, penyebab ketiga dari kematian akibat kanker di seluruh dunia. Keberhasilan bertahan hidup pada pasien yang diberi dosis tinggi virus ini meningkat menjadi 14 bulan, dibandingkan dengan pasien yang diberi dosis rendah, yang hanya bertahan hidup selama tujuh bulan.
yang telah diuji terhadap pasien kanker hati tingkat lanjut, penyebab ketiga dari kematian akibat kanker di seluruh dunia. Keberhasilan bertahan hidup pada pasien yang diberi dosis tinggi virus ini meningkat menjadi 14 bulan, dibandingkan dengan pasien yang diberi dosis rendah, yang hanya bertahan hidup selama tujuh bulan.
Tony reid, direktur investigasi klinis di
Moores Cancer Center di University of California, San Diego, telah merawat
ratusan pasien kanker dengan virus-virus yang dimodifikasi. Menurutnya, efek
samping terapi virus ini tergolong ringan bila dibandingkan dengan kemoterapi.
Gejala yang umum adalah mual, kelelahan, dan nyeri.
Para pakar menyambut baik terobosan ini. Dr.
Robert Martuza, kepala bedah saraf di Massachusetts General Hospital dan
profesor ilmu saraf di Harvard Medical School, yakin terapi virus ini bakal
ampuh bagi sejumlah kanker. Saat ini, beberapa virus kandidat sedang berada
pada tahap uji coba untuk membasmi berbagai kanker, dari melanoma sampai kanker
leher.
Kita tunggu kabar baik selanjutnya!
No comments:
Post a Comment