Monday, December 21, 2015

DIAM

Jika diam yang kau pilih
Kau seperti mimpi
Mungkin selamanya kau hanya akan menjadi tidurku
Yang tiada pernah dapat ku sentuh
Bunga asa yang lalu dan mahkotanya pun gugur satu persatu
Tanpa kepastian aku berusaha tetap berdiri meski tanpa penompang
Diammu hadirkan tanya
Ku harus selalu menerima tanpa arah
Meski aku bukan seseorang yang pandai mengekspresikan cinta
Sajak sederhana inilah yang ungkapkan semua rasa
Maka berkatalah hati yang remuk redam bergelut ketidakpastian hanya menunggu jawaban
Meski tanpa pertanyaan

No comments:

Post a Comment