Setujukah
Anda, jika orang yang cantik dan tampan pasti lebih bahagia daripada
teman-teman mereka yang, ehm, kurang menarik? Setuju atau tidak, sebuah hasil
penelitian yang dilakukan selama lebih dari 20 tahun menyiratkan bahwa ya,
orang yang cantik dan tampan memang lebih bahagia, terutama terkait sektor
perekonomian. Orang cantik dan tampan mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan
lebih tinggi dan menikahi orang yang lebih sukses.
Penelitian
menarik yang menonfirmasi hal ini dilakukan oleh dua pakar ekonomi, Daniel
Hamermesh dan Jason Abrevaya, dan diterbitkan dalam buku dengan judul yang
menggelitik, yaitu Beauty
Pays:
Why attractive People are More Successful.
Why attractive People are More Successful.
Dalam riset
pendahulu, Hamermesh telah menemukan bahwa orang-orang yang punya penampilan
menarik secara umum menghasilkan lebih banyak uang dan menikahi pasangan yang
berpenampilan menarik juga dan berpenghasilan tinggi. Penelitian tersebut
diadakan seiring dengan keinginan para pimpinan politik di beberapa negara
untuk mengukur tingkat kebahagiaan nasional dan produktivitas ekonomi negara
tersebut.
Kemudian,
Hamermesh dan Abrevaya membuat riset lanjutan dengan menggunakan data dari lima
survei yang dilakukan para ahli sosial di empat negara, yaitu Amerika, Kanada,
Jerman, dan Inggris. Survei-survei ini menanyakan lebih dari 25.000 partisipan
dari berbagai negara tersebut tentang tingkat kebahagiaan mereka, sekaligus
meminta mereka atau pewawancara memberikan penilaian terhadap tingkat
kecantikan/ ketampanan mereka.
Hasilnya,
15% orang yang berada di peringkat atas dalam penilaian fisik menunjukkan bahwa
mereka 10% lebih bahagia daripada orang yang berada di rentang terbawah dalam
penilaian fisik. Pengaruh dari penampilan fisik menarik terhadap kebahagiaan
terutama menonjol pada wanita dibandingkan pria.
Tentu saja,
kebahagiaan tergantung pada banyak faktor. Selain itu, jangan lupakan pepatah
terkenal yang berbunyi: “Beauty
is in the eye of the beholder.” Setiap
orang punya gagasan yang berbeda tentang cantik atau tampan, sehingga
kecantikan atau ketampanan relatif dan subyektif. Jadi, sah-sah saja kan, jika
kita memutuskan bahwa kita termasuk cantik atau tampan.
No comments:
Post a Comment