Wednesday, October 24, 2012

VIRUS, PAHLAWAN PEMBASMI KANKER

Ini bukan fiksi ilmiah, melainkan fakta: Kini, virus bisa “direkrut” menjadi pemberantas sel kanker.
Semua berawal dari fenomena aneh yang ditemukan para dokter dalam pasien kanker mereka. Ketika sang pasien terjangkit infeksi virus, ia ternyata mengalami kesembuhan sesaat dari kanker. Sel-sel kanker memang bisa menggandakan diri dengan cepat, tetapi mereka ternyata tidak sanggup memerangi infeksi virus seefektif sel-sel sehat.
Virus biasa bisa menyerang sel kanker, tetapi bisa merusak sel sehat. Karena itu, para ilmuwan berusaha menciptakan virus yang terlalu lemah untuk merusak sel sehat, tetapi sekaligs cukup kuat untuk menghancurkan sel kanker. Virus yang sudah dimodifikasi ini lantas dimanfaatkan sebagai terapi pengobatan kanker.
Tidak seperti kemoterapi, yang efektivitasnya semakin berkurang, virus pembasmi sel kanker bisa menggandakan diri dalam tubuh dan meningkatkan kekuatan. Selain menyerang juga menghasilkan respons imun yang membidik tumor.
Satu contoh adalah virus JX-594,
yang telah diuji terhadap pasien kanker hati tingkat lanjut, penyebab ketiga dari kematian akibat kanker di seluruh dunia. Keberhasilan bertahan hidup pada pasien yang diberi dosis tinggi virus ini meningkat menjadi 14 bulan, dibandingkan dengan pasien yang diberi dosis rendah, yang hanya bertahan hidup selama tujuh bulan.
Tony reid, direktur investigasi klinis di Moores Cancer Center di University of California, San Diego, telah merawat ratusan pasien kanker dengan virus-virus yang dimodifikasi. Menurutnya, efek samping terapi virus ini tergolong ringan bila dibandingkan dengan kemoterapi. Gejala yang umum adalah mual, kelelahan, dan nyeri.
Para pakar menyambut baik terobosan ini. Dr. Robert Martuza, kepala bedah saraf di Massachusetts General Hospital dan profesor ilmu saraf di Harvard Medical School, yakin terapi virus ini bakal ampuh bagi sejumlah kanker. Saat ini, beberapa virus kandidat sedang berada pada tahap uji coba untuk membasmi berbagai kanker, dari melanoma sampai kanker leher.
Kita tunggu kabar baik selanjutnya!

No comments:

Post a Comment