Friday, May 04, 2012

MAAG KRONIS

Gejala Maag Kronis dapat disebabkan oleh iritasi lama dari penggunaan obat anti-inflammatory drugs (NSAID), infeksi bakteri Helicobacter pylori, anemia pernisiosa (suatu gangguan autoimun), degenerasi lapisan perut (terutama mereka yang telah berusia lebih), atau refluks empedu kronis . Gejala sakit maag antara lain menyebabkan sakit perut atas (mungkin diperparah dengan makan), gangguan pencernaan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah (kadang disertai darah), buang air besar biasanya disertai darah.
Pada gejala maag kronis ditunjukan lebih ringan, seringkali gejala menjadi samar, seperti tidak toleran terhadap makanan pedas atau berlemak atau nyeri ringan yang akan hilang setelah makan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah gejala sakit maag kronis muncul, antara lain konsumsi makanan yang lunak/lembut, hindari makanan yang mengiritasi lambung (seperti pedas, asam, alkohol, kafein, rokok, dan aspirin), jangan terlambat makan atau makan berlebihan, makan sedikit-sedikit tapi sering, usahakan buang air besar secara teratur.

Pemeriksaan Penunjang Untuk Gejala Maag Kronis
Banyak orang dengan maag kronis tidak menunjukkan gejala kondisi. Maka dari itu untuk mendiagnosis pasti gejala sakit maag kronis terkadang diperlukan pemerikasaan penunjang. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan oleh tim medis antara lain hirung darah lengkap (CBC) untuk menunjukkan anemia, EGD (esophagogastroduodenoscopy) dan biopsi menunjukkan maag, uji feses guaiac memeriksa darah di tinja, serta pemeriksaan lainnya.
Pengobatan tergantung pada penyebab yang spesifik serta gejala maag kronis yang timbul. Beberapa penyebab akan hilan dari waktu ke waktu. Terdapat beberapa obat yang dapat menyebabkan maag, sehingga beberapa obat tersebut harus dihentikan ketika menderita gejala maag kronis. Obat untuk menetralkan asam lambung atau penurunan produksi biasanya akan menghilangkan gejala sakit maag kronis dan mempercepat penyembuhan. Antibiotik digunakan untuk mengobati maag kronis yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Sedangkan maag yang disebabkan oleh anemis pernisiosa diobati dengan vitamin B12.
Kita tidak bisa mengenali tingkat keparahan maag hanya dengan mengamati gejalanya. Pasalnya, setiap orang memiliki sensitivitas dan psikis yang berbeda. Ada orang yang lambungnya hanya kemerahan sedikit saja tetapi merasakan yang luar biasa. Sebaliknya ada yang tetap dapat bekerja dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa, padahal lambungnya sudah luka parah. Gejala maag kronis tidak bisa digunakan sebagai acuan keparahan sakit maag.

No comments:

Post a Comment